Mengapa Gen Z Berbeda, Aliyah Zahira Academy Gandeng Alisa Khadijah Gelar Workshop STIFIn Level 1

 tesstifin.id – Aliyah Zahira Academy berkolaborasi dengan Alisa Khadijah menggelar workshop mengenali potensi anak dari sisi genetik “Mengapa Gen Z Berbeda”, dengan menggunakan metode STIFIn di Emilia Hotel Palembang, Jumat 17 Mei 2024.

Donni didampingi Ica, dua owner Aliyah Zahira Academy menyebutkan, STIFIn sendiri bisa dipergunakan untuk mengetahui kepribadian atau karakter seseorang melalui tes STIFIn yang mencakup  Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting.

“Semakin ke belakang, masalah kepribadian makin banyak diminati, karena orang ingin tau tentang kepribadian mereka. Di sini kita pakai STIFIn untuk mengetahui hal tersebut berdasarkan mesin kecerdasan mereka awalnya melalui sidik jari dan golongan darah,” tuturnya.

kwRRZB2w t - Mengapa Gen Z Berbeda, Aliyah Zahira Academy Gandeng Alisa Khadijah Gelar Workshop STIFIn Level 1

Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara yakni Marte Lusiati, SE MM, Master Trainer NNLP, Master Trainer BNSP, Family solve Lisenced, Trainer Stifin dan DR.H.Moch Aminudin Hadi, SE, S.Sos,S.Pd, MM, Master Trainer NNLP, Master Trainer BNSP, Lisenced Trainer Stifin.

Disebutkan Donni, kegiatan STIFIn level 1 ini melibatkan pelaku UMKM dan masyarakat luas untuk mengenal Generasi Z tidak hanya untuk ibu dan anak, namun juga bagi pelaku UMKM untuk lebih mengenal karakter pegawai mereka yang masuk kategori Gen Z.

 “Dengan mengetahui karakter mereka akan lebih memudahkan menempatkan mereka sesuai bidang pekerjaan. Misal, orang feeling lebih cocok di customer service, orang intuiting lebih ke divisi kreatif, akan berantakan kalau harus ngatur unit kerja. Ini semua ada ilmunya di STIFIn,” urainya.

Menurut Donni, Metode STIFIn tidak hanya  untuk pelaku UMKM saja namun juga bisa diterapkan di sekolah-sekolah di mana para guru bisa mengenal karakter para siswa.

“Kita juga kerja sama dengan salah satu sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA untuk siswa baru mereka kita lakukan tes STIFin. Jadi pihak sekolah dan guru tau apakah anak ini termasuk intuiting, sensing, atau thinking,” jelasnya.

Sementara, Ica menambahkan, pada awalnya, penerapan STIFIn sudah dilakukan sejak 15 tahun yang lalu hanya untuk bisnis pribadi dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

“Ke belakang, setelah kenal dengan dua pembicara bu Marte dan pak Amin, kenapa kita tidak mengenalkan metode ini ke masyarakat luas, karena sebagian besar permasalahan selalu berkutat di masalah SDM, SDM, dan SDM,” ucapnya.

 Akhirnya, dengan menggandeng  komunitas Alisa Khadijah, Salimah, Genpro, dan pihak lainnya, semua bisa dengan mudah dapat terealisasi.

Penerapan metode STIFIn juga memiliki segudang manfaat baik di dunia kerja, usaha, termasuk dalam keluarga.

STIFIn Potensi Bakat Alami Setiap Mesin Kecerdasan - Mengapa Gen Z Berbeda, Aliyah Zahira Academy Gandeng Alisa Khadijah Gelar Workshop STIFIn Level 1

“Kita sering miskomunikasi, di dunia kerja ada konflik internal,  di dunia usaha konflik dengan rekan kerja, di keluarga kita emosi menghadapi anak. Kalau kita udah paham karakter masing-masing, Insya Allah, hubungan itu bisa langgeng,” jelasnya

Konsep STIFIn dengan  lima karakter, Sensing, Tinking, Intuiting, Feling dan Isting ini sendiri sudah dibangun sejak tahun 1999 oleh Farid Poniman. Riset serta kajiannya sudah dilakukan selama 20 tahun lebih.

Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *