tesstifin.id – Farid Poniman, penemu dan juga pendiri STIFIn atau konsep pengembangan sumber daya manusia manusia tutup usia di Bandung, Sabtu (27/1/2024). Sebelumnya Farid Poniman sempat dirawat di RSHS Bandung.
Farid Poniman meninggal dunia di usia 59 tahun. Jenazah Farid Poniman dimakamkan di Firdausi Memorial Park, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Bapak Farid Poniman meninggal dengan wajah tersenyum pada Sabtu pukul 02.30 WIB di RSHS Bandung,” ujar Jamil Azzaini, besan Farid Poniman saat mewakili keluarga memberikan sambutan perpisahan sewaktu menjelang salat jenazah di Masjid Darussalam Bandung.
Diketahui, Farid mengenalkan konsep pengembangan sumber daya manusia berbasis STIFIn mulai tahun 2009. Hingga kini ada 576.142 orang yang memakai metode tersebut. Ada 90 cabang yang tersebar di Indonesia, Singapura dan juga Malaysia.
Jamil Azzaini bercerita waktu meninggalnya Farid Poniman memang Allah telah mengaturnya. Seperti ketika anak dan menantunya melaksanakan umrah sewaktu Farid dalam perawatan. Tapi perjalanan umrah itu dipercepat sehari. Sehingga keluarga bisa mendampingi pada saat-saat terakhir Farid Poniman.
Semasa hidupnya, karir pendiri STIFIn Farid Poniman sudah malang melintang di sejumlah perusahaan multinasional. Termasuk juga pernah bekerja di perusahaan media seperti Harian Republika menjadi Kepala Bagian Marketing dan Communication, Majalah Ummat sebagai GM, P&G dan menjadi entrepreneur melahirkan STIFIn dan Kubik Leadership.
Mengenal Konsep STIFIn yang Didirikan Farid Poniman
Farid Poniman pernah mengatakan STIFIn merupakan konsep yang simpel, akurat dan aplikatif dalam pengembangan sumber daya manusia yang populer.
Simpel karena bisa mengetahui jenis mesin kecerdasan otak yang dominan seseorang. Hanya dengan sebuah sidik jari maka hasilnya akan keluar dalam hitungan menit. Reliabilitas dan validitasnya juga mencapai 95 persen.
“Hasil tes seseorang meski diulang cenderung sama dan cocok, merasa gue banget. Aplikatif, insya alloh seorang bisa mencapai kesuksesan dengan menemukan jalan dan jati dirinya,” jelasnya.
Sementara Dr Indrawan Nugroho menyebut Pendiri STIFIn Farid Poniman telah mencetak banyak kader dan menyebarkan ilmu. Termasuk dirinya yang menduduki jabatan Direktur Kubik Leadership.
“Awalnya mungkin banyak orang tak mengerti pikiran dari Mas Farid Poinan, namun ternyata dengan berjalannya waktu pikirannya terbukti benar,” tuturnya.
Sepeninggal Farid Poniman yang merupakan pendiri STIFIn, kini Yayasan STIFIn Indonesia dan STIFIn Genetic akan berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Tujuannya guna mengembangkan STIFIn ke berbagai negara ASEAN. Targetnya 200 cabang dengan 20 cabang luar negeri. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)