Hari Gini Percaya STIFIn ?

Kurang lebih 9 tahun aku melakukan itu, berusaha memahami anak dengan segala karakternya. Setelah 9 tahun, saat ustadzah anak-anak mengharuskan setiap anak untuk melakukan tes itu (STIFIn,red), aku tercengang. Hasil pengamatan selam 9 tahun dengan hasil tes beberapa menit itu ternyata 99,9% sama.
eka yulianti promotor stifin lammpung metro bandar lampung - Hari Gini Percaya STIFIn ?
Eka Yulianti
Testimoni STIFIn

tesstifin.id Hari gini masih percaya STIFIn?

Aku membaca status salah satu pengguna FB itu saat salah satu teman menyebut namaku di kolom komentarnya. Ketika membaca tulisannya aku hanya tersenyum, lalu menulis.

Dulu sebelum belajar aku juga begitu, kok, Mbak, pemikirannya.

Begitulah, jauh sebelum aku memutuskan menjadi Lisensi promotor STIFIn, aku menolak keras tes menggunakan sidik jari itu. Kurang lebih 9 tahun aku menutup diri, enggak menerima apa pun teorinya. Menurutku, terlalu dini melabeli karakter anak–karena waktu itu beberapa orang meminta kami melakukan tes untuk anak dengan alasan memudahkan pengasuhan sesuai bawaan genetik–dengan tes semacam itu.

Yang kupikir saat itu, jika ingin mengetahui karakter anak dengan baik maka amati, perhatikan, dampingi, catat keunikan-keunikannya, tatap binar matanya setiap saat, amati kesukaan dan ketidaksukaannya, lakukan jurnaling secara terus menerus terhadap setiap aktifitas anak dll. Setelah beberapa lama, kita akan tahu bagaimana karakter anak kita.

Testimoni Tes STIFIn Genetic Family Brain tesstifin.id 081805180808 - Hari Gini Percaya STIFIn ?

Kurang lebih 9 tahun aku melakukan itu, berusaha memahami anak dengan segala karakternya. Setelah 9 tahun, saat ustadzah anak-anak mengharuskan setiap anak untuk melakukan tes itu, aku tercengang. Hasil pengamatan selama 9 tahun dengan hasil tes beberapa menit itu ternyata 99,9% sama.

Sejak saat itu aku mulai membuka diri. Apalagi kendalaku dalam mendampingi anak-anak terjawab melalui tes ini. Masyaaallah.

Aku mulai mempelajari lebih dalam melalui buku-buku juga media sosial.

Dan ketika suamiku mengajak untuk menjadi promotornya, setelah istikharah, aku mengiyakan. Di sinilah semua makin terbuka, mulai dari penjelasan secara syar’i hingga penjelasan ilmiah bahkan dalil-dalil dalam Al-Quran.

Alhamdulillah, wasilah ilmu ini, amanah membersamai buah hati makin ringan dijaankan karena semua disesuaikan dengan karakter genetik anak-anak. Banya juga teman dan kerabat yang amat terbantu lewat tes ini.

Lalu, jika ada yang nggak percaya, nggak masalah. Cukup senyumin aja. Biarkan dia membuktikan manfaatnya sendiri.

Gitu kan, Bang Pe’i

Penulis : Eka Yulianti

Indonesia