tesstifin.id – Baik saya akan memaparkan per bagian tema yang mengangkat Kecerdasan berdasar Konsep STIFIn (Sensing, Thinking, Intuition, Feeling dan Instinct) menurut Yth. Bapak Farid Poniman selaku Penemu Konsep STIFIn, dan kemudian saya racik pengetahuan beliau berdasarkan gaya analisis saya pribadi ya hihiy~
Saya mengamati keilmuan ini ada faktor-faktor yang mempengaruhi dominasi kecerdasan manusia, diantaranya:
20% Faktor Genetik.
80% Faktor Lingkungan.
Sudut Pandang Konsep STIFIn memaparkan:
Biasanya Faktor lingkungan memberikan dampak kondisi fenotif, yakni kondisi seseorang saat itu juga yang mempengaruhi hasil tes kecerdasan berupa kuisioner yang kadang tidak menunjukkan repersentasi kecerdasan kita. Ada kecenderungan memanipulasi jawaban kuisioner kecerdasan. Akibatnya sering terjadi perubahan saat mengulang mengisi kuisioner kecerdasan.
Sementara Konsep Kecerdasan STIFIn hanya melihat aspek hereditas dari genetik melalui sidik jari tangan (kanan dan kiri) untuk mendeteksi Kecerdasan paling dominan. Biasanya Para Promotor STIFIn menawarkan jasa untuk menfasilitas klien mengetahui potensi kecerdasannya yang paling dominan.
Ada 5 Jenis Kecerdasan dalam Tubuh Jasmani manusia berdasar Konsep STIFIn yaitu:
Sensing: Kepekaan 5 Inderawi – Daya Tahan Memori
Thinking: Kepekaan Kognitif – Analitis
Intution: Kepekaan Indera Ke 6 – Kreasi dan Inovasi
Feeling: Kepekaan Nurani – Emosi
Instinct: Kepekaan Naluri – Daya Survive
Dari 5 Kecerdasan tersebut, biasanya salah satu menjadi yang paling dominan dan menjadi pemimpin menggerakan kecerdasan lainnya:
Misal: Berdasar tes genetik STIFIn, saya didominasi kecerdasan Feeling, maka Sensing, Thinking, Intuition dan Instinct mengikuti kecerdasan dominan saya (Feeling).
Adapun Bahasa Kasih yang biasa dipergunakan setiap insan manusia dalam mengungkapkan hasrat terdalam bagi dirinya. Diantaranya:
Seorang Sensing cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa materi, seperti barang dan uang yang diberikan seorang padanya.
Seorang Thinking cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa pelayanan tulus yang diberikan seseorang padanya.
Seorang Intuiting cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa kata-kata bermakna yang seorang berikan padanya.
Seorang Feeling cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa sentuhan emosi yang positif dan hubungan penuh welas asih yang seorang berikan padanya.
Seorang Instinct cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa waktu berkualitas diberikan kepadanya untuk berkontribusi dan berkarya.
Dan terakhir pada partisi kali ini, jenis komunikasi paling dominan dalam konsep STIFin adalah sebagai berikut:
Seorang Sensing cenderung menyenangi komunikasi yang detail dan disertakan contoh.
Seorang Thinking cenderung menyenangi komunikasi yang didapati hubungan kasualitas/sebab-akibat dan juga sangat menyenangi humor.
Seorang Intuiting cenderung menyenangi komunikasi yang didapati analogi/perumpamaan dan ide-ide baru (gemar hal-hal berbau filsafat).
Seorang Feeling cenderung menyenangi komunikasi yang didapati cerita, puisi dan kata-kata bermakna (gemar hal-hal berbau seni dan sastra yang penuh makna).
Seorang Instinct cenderung menyenangi komunikasi yang didapati hikmah dan akronim yang menyejukkan pandangan (gemar pada hal-hal religius).
Demikian Part 1 dari Tulisan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn, nantikan part berikutnya yaah!
Semoga bermanfaat!
Kreator: Indrian Safka Fauzi
Silakan hubungi kami, untuk informasi mengenai Tes STIFIn dan lokasi tesnya:
Tes STIFIn Indonesia
HP/WhatsApp 0818 0928 0203
atau klik:
https://wa.me/6281809280203