tesstifin.id – Berdasarkan konsep STIFIn ada keunikan transmisi perintah dari Golongan Darah dominan kepada Otak yaitu:
Golongan darah AB menstimulasi otak agar dirinya menjadi seorang Sensing.
Golongan darah A menstimulasi otak agar dirinya menjadi seorang Thinking.
Golongan darah B menstimulasi otak agar dirinya menjadi seorang Intuiting.
Golongan darah O menstimulasi otak agar dirinya menjadi seorang Feeling.
Sementara potensi Instinct pasti dimiliki manusia, karena sudah menjadi bagian erat dari Manusia yang terdapat di reptillian brain pada otak berdasar Konsep Triune Brain.
Sahabat bisa melihat deskripsi masing-masing kecerdasan di tulisan di bawah ya!
Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (1) – Wawasan Pembuka
Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (2) – Sensing
Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (3) – Thinking
Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (4) – Intuiting
Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (5) – Feeling
Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (6) – Instinct
Saya melakukan penelitian secara subjektif pada diri saya, bahwa terdapat informasi yang saya dapati:
Saya bergolongan darah A, maka kecenderungan saya untuk melakukan tindakan/aksi berdasar potensi Thinking.
Hasil Tes Genetik Sidik Jari STIFIn, menunjukkan mesin kecerdasan dominan saya adalah Feeling Extrovert (Fe).
Saya selalu merasakan kebahagiaan dalam diri ketika mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa melalui berdzikir mengingatnya, dan menghibur diri dengan hobby menulis juga gaming secara sederhana (tidak keluar banyak uang) menunjukkan potensi Instinct.
Pengalaman Pribadi saya selalu menunjukkan kapasitas seorang dengan potensi Feeling, Hipotesa saya menunjukkan bahwa saya adalah seorang bergolongan darah A, dengan genotip O (bisa dilihat gambar dibawah).
Maka dapat disimpulkan:
Saya memiliki Tiga Potensi Kecerdasan yang tarik-menarik saling mendominasi yaitu:
Kecerdasan Thinking dari Antigen A
Kecerdasan Feeling dari Genotip O
Kecerdasan Instinct murni yang secara alamiah ada.
Mengapa Saya seorang Thinking?
Secara subjektif, saya gemar dengan kegiatan analitis dan hal-hal yang menyangkut hubungan sebab-akibat, juga menyenangi humor. Sebagaimana yang tertulis di deskripsi pada tulisan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (1) dan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (3) – Thinking.
Mengapa Saya seorang Feeling?
Secara subjektif perjalanan hidup saya mengantarkan diri saya untuk mampu berempati, seperti tergaris dalam suratan takdir. Masa remaja saya merasa hati saya begitu keras. Namun di present time kali ini, saya sering menitikkan air mata jika menyaksikan kisah haru baik berupa tulisan, lisan maupun komik dan film. Karena cobaan yang saya hadapi dari saat remaja hingga kini. Potensi ini saya rasakan sendiri di tulisan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (1) dan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (5) – Feeling.
Mengapa Saya seorang Instinct?
Secara subjektif, saya gemar dengan kegiatan yang berkaitan dengan mengasah ketajaman spiritualitas dan hal-hal berbau futuristik. Sebagaimana yang tertulis pada tulisan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (1) dan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (6) – Instinct.
Oleh karenanya saya memiliki kecenderungan senang dengan Tahta, Cinta dan Kebahagiaan.
Kreator: Indrian Safka Fauzi