Hasil tes STIFIn (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting) saya, ternyata saya seorang Intuiting Extrovert, dimana sistem operasi otak berada pada belahan otak kanan dengan jenis kemudi kecerdasannya extrovert, dari penjelasan yang saya baca dan pahami sederhananya seorang intuiting memiliki kecerdasan berbasis kecerdasan intuisi, seorang intuiting memiliki kekhasan dalam membentuk kreativitas, terbiasa berinovasi dan memiliki kemistri “kata” yaitu kemampuan mendatangkan kata. Dengan golongan darah A saya juga membawa sifat “Thinking”.
Sayangnya saya baru melakukan tes STIFIn di usia 23 tahun, selama ini saya hanya merenungi secara garis besar bagaimana otak saya nyaman dalam bekerja. Ibarat sebuah tipuan belaka, kesimpulan yang saya ambil selama ini malah memperkuat kemampuan otak kiri saya, saya tidak mengoptimalkan kemampuan otak kanan dimana seharusnya fungsi otak saya paling dominan.
Karena hasil tes stifin setidaknya saya menjadi tidak terlalu berdosa karena malas mendengarkan guru menerangkan di kelas, karena baru saya ketahui itu bukanlah metode yang disukai otak saya, seharusnya saya menempuh metode belajar kreatif dan mandiri, cukup dengan difasilitasi.
Saya merasa baru mengenal diri saya setelah tes stifin, tidak hanya dari kemampuan otak berfikir, tipologi fisik, sifat khas bahkan sampai sifat kurang empati pun dibawa oleh bagaimana kecenderungan sistem operasi otak saya.[Atika Putri Kirana]