tesstifin.id – Untuk di PKBM Sekolah Bilal, dikatakan Hansi sudah menawarkan ada paket Stifin tes saat pendaftaran. Ini adalah kebijakan sekolah yang tujuannya untuk metode pembelajaran sekolah. ‘’Tes Stifin ini kami lakukan di awal tahun ajaran baru, dan dilakukan kepada seluruh anak secara bertahap, dan kepada orang tuanya. Setelah tes itu dijadwalkan penjelasan hasil tesnya. Untuk Pendidikan di sekolah, dan parenting di rumah,’’ kata Hansi.
Artinya, ditambahkan Hansi, ketika sudah dijelasin dari hasil tes itu, maka akan bisa dilakukan, dengan memiliki seorang anak intuiting maka orang tua harus tahu bagaimana cara mendidiknya. Atau misalkan anak sensing, thinking, feeling dan insting sekali pun.
‘’Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak sudah tahu dari tes Stifin, tujuannya agar ada sinkronisasi antara pihak sekolah dengan orang tuanya di rumah. Supaya tidak saling bertabrakan dengan apa yang diajarkan di sekolah, dan apa yang akan diharapkan dari anak bisa tercapai,’’ jelasnya.
Jadi, Stifin ini merupakan salah satu alat yang bisa dipedomani dalam mendidik anak. Dan di PKBM Bilal sudah menerapkannya sejak 2016 hingga sekarang. Dan juga menjadi acuan sekolah dalam kegiatan belajar. Efeknya luar biasa. Dalam Stifin ini dibahas kecenderungan, antara intuiting dengan sensing itu jauh berbeda. Meski ada beberapa kesamaan. Maka dari itu cara mengajarkannya pun beda, dan pendekatannya juga beda. Membujuk ketika si anak marah, atau menangis juga berbeda. Dan ini juga diterapkan hal sama ketika si anak kembali ke rumah.
Dilanjutkannya, anak sensing ini adalah anak reward. Segala sesuatu itu berdasarkan apa yang akan dikasih. Namun akan berbeda ketika bersama anak intuiting. Ketika ditawarkan hal yang sama itu tidak kan berefek.
‘’Ini menjadi tolak ukur orang tua, in sya Allah semua bisa Ketika digali lewat Stifin tes.khususnya dalam mendidik anak,’’ paparnya.
Bagaimana proses tesnya? Tahap awalnya input data, baik si anak maupun orang tuanya, kemudian akan disidik sepuluh jarinya, dimulai dari jempol sebelah kanan, runut sampai kelingkling. Dan lanjut jempol tangan kiri dirunut hingga kelingking.
Lalu hasil sidik,dan scaning melalui aplikasi khusus selesai itu dikirim sistem Stifin terpusat ke Jakarta. Waktu tesnya sebentar saja, 5-10 menit hasilnya keluar. Namun penjabaran ataupun penjelasan hasil tesnya bisa minimal 3 jam.
“Dengan metode test Stifin ini kita bisa mengetahui potensi dan bakat juga karakter anak dari dini. Jadi kita tahu mau dibawa ke mana anak ini yang sesuai dengan bakat dan potensinya,” jelasnya.
Mengenai akurasi Stifin, seperti yang disampaikan oleh Founder Stifin Farid Poniman, tingkat akurasinya mencapai 97 persen. Jadi sang founder pernah melakukan tes ke 300 orang. Dari 300 orang tersebut yang hasil berubah setelah tes kedua hanya 2-3 orang saja.
Sejarah Singkat Konsep STIFIn
Sejarah Stifin dimulai dari keseriusan Farid Poniman merumuskan konsep Stifin dimulai dari panggilan tugas perusahaannya untuk menekuni bidang sumber daya manusia. Pencetus awalnya, dimulai sejak mengikuti tes MBTI pada tahun 1989 di kantornya ketika ia masih bekerja di PT Procter & Gamble Indonesia . Konsep Stifin sendiri ditemukan pada tahun 1999, dari kumpulan beberapa teori psikologi, seperti neuroscience, dan ilmu sumber daya manusia.***